Jumat, 16 Juni 2017

Kepemimpinan situasional

Riefky rakhareswara

16316359 & 1TA05



1. Kepemimpinan Situasional: Menceritakan

                Menceritakan adalah tingkat terendah gaya kepemimpinan. Karyawan baru memerlukan instruksi langsung, jadi ini disebut "Menceritakan" atau "Mengarahkan" Pengikutnya ditandai oleh rendahnya kompetensi dan komitmen tinggi, namun tidak mampu mematuhi, dengan kemungkinan perasaan tidak aman. Pemimpin harus sangat fokus pada tugas, bukan hubungan dengan karyawan, karena sebuah hubungan belum ada.
              Bila seorang karyawan tidak dapat melakukan pekerjaan karena mereka tidak dapat diketahui, pemimpin harus meluangkan lebih banyak waktu untuk bekerja dengan karyawan tersebut, menawarkan instruksi yang jelas dan tindak lanjut yang teratur. Pemimpin harus memberi semangat dan motivasi, menawarkan pujian atas hasil positif dan koreksi kurang dari hasil positif. Idenya adalah memotivasi pengikut untuk naik ke tingkat kemampuan selanjutnya. 

2. Kepemimpinan Situasional: Menjual 

                  Menjual alamat pengikut yang telah mengembangkan beberapa kompetensi dengan komitmen yang lebih baik. Pengikut belum yakin, tapi terbuka untuk menjadi kooperatif dan termotivasi. Pemimpin harus tetap fokus pada tugas dan ini masih membutuhkan banyak waktu dari pemimpin, tapi fokus sekarang juga mencakup pengembangan hubungan dengan karyawan. Bangunlah kepercayaan yang sudah mulai berkembang dan dorongan yang telah ditunjukkan.
                  Pemimpin harus meluangkan lebih banyak waktu untuk mendengarkan dan menawarkan saran, menjadwalkan pengikut untuk pelatihan tambahan jika situasinya memerlukannya. Fokusnya adalah melibatkan follower sehingga bisa berkembang ke level berikutnya. Ada yang kurang "bercerita" dan lebih "menyarankan" yang memberi dorongan lebih, bertindak sebagai pelatih. Hal ini ditunjukkan sebagai pengakuan bahwa mereka telah berkembang dan hal itu memotivasi mereka untuk maju lebih jauh lagi. 

3. Kepemimpinan Situasional: Berpartisipasi 

               Berpartisipasi menangani pengikut yang sekarang kompeten di tempat kerja, namun tetap agak tidak konsisten dan belum berkomitmen penuh. Pengikut mungkin tidak kooperatif atau melakukan pekerjaan sesedikit mungkin, terlepas dari kompetensi mereka dalam tugasnya. Pemimpin harus berpartisipasi dan mendukung pengikut, mendidik, mendukung dan mendidik kembali.
                Pemimpin tidak lagi perlu memberikan instruksi terperinci dan menindaklanjuti sesering mungkin, namun perlu terus bekerja dengan pengikut untuk memastikan pekerjaan dilakukan pada tingkat yang dibutuhkan. Pengikutnya sekarang sangat kompeten, namun belum yakin dengan kemampuannya atau tidak berkomitmen penuh untuk melakukan yang terbaik dan unggul. Pemimpin sekarang harus lebih fokus pada tugas yang ditugaskan dan lebih pada hubungan antara pengikut, pemimpin, tim, dan kelompok.


4. Kepemimpinan Situasional: Mendelegasikan 

               Mendelegasikan adalah tujuan akhir yang paling akhir. Seorang pengikut yang merasa cukup berdaya dan kompeten untuk mengambil bola dan menjalankannya dengan sedikit pengawasan. Pengikut menjadi sangat kompeten, memiliki komitmen tinggi, termotivasi, dan berdaya.
                Pemimpin sekarang dapat mendelegasikan tugas kepada pengikut dan mengamati dengan sedikit tindak lanjut, mengetahui bahwa hasil yang dapat diterima atau bahkan sangat baik akan tercapai. Ada fokus rendah pada tugas dan fokus rendah pada hubungan. Tidak perlu memuji pengikut pada setiap tugas, meski terus memuji kinerja yang luar biasa harus diberikan. Kita semua suka dipuji karena pekerjaan dilakukan dengan sangat baik, itu membuat kita merasa baik dan itu motivasional.

Daftar Pustaka :

Rabu, 07 Juni 2017

ARTIKEL TENTANG SEMINAR TRANSPORTASI JAKARTA BERKELANJUTAN



RIEFKY RAKHARESWARA
1TA05
16316359

               Pada kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya saat menghadiri seminar yang diadakan oleh UNIVERSITAS PANCASILA, yang bertemakan tentang " MENUJU TRANSPORTASI JAKARTA YANG BERKELANJUTAN ". 



        Sebelumnya saya akan memberikan penjelasan tentang transportasi berkelanjutan itu sendiri, yaitu Sistem transportasi sangat diperlukan dalam pembangunan karena transportasi merupakan mekanisme kunci untuk meningkatkan, membangun, dan membentuk perekonomian suatu bangsa. Transportasi tidak hanya sebagai sarana sosial yang menghubungkan manusia di satu tempat dengan manusia di tempat lain, tetapi juga merupakan sarana ekonomi dan politik bagi suatu bangsa untuk membuka wilayahnya dari keterisoliran dan keterbelakangan sehingga proses pembangunan juga terjadi di wilayah tersebut. Untuk itu sangat diperlukan suatu sistem transportasi yang baik, yang dapat menghubungkan antarwilayah dan menjadi prasarana pergerakan manusia dan proses pembangunan.
Berdasarkan Definisi dari Brundtland Commission dalam CAI-Asia (2005). Sustainable transportation didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan transportasi bersama dengan infrastruktur yang tidak meninggalkan masalah atau biaya-biaya untuk generasi mendatang guna menyelesaikannya dan menanggungnya. Definisi ketiga berasal dari The World Bank (1996). Secara konseptual sustainable transportation didefinisikan sebagai transportasi yang melayani tujuan utama sebagai penggerak ekonomi wilayah perkotaan dan perkembangan sosial. 
Meskipun berbagai definisi tersebut memberikan pandangan yang berbeda-beda tentang sustainable transportation, namun definisi-definisi tersebut memiliki kesamaan bahwa sistem transportasi yang berkelanjutan merupakan:
  1. Kegiatan transportasi yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pemakai atau masyarakat; 
  2. Semua kegiatan transportasi harus dilakukan secara efisien dan efektif baik untuk pemakai kendaraannya ataupun bahan bakar yang digunakan. Selama ini kendaraan pribadi rata-rata setiap hari hanya berisi satu orang. Jika setiap satu orang dari kendaraan pribadi dialihkan ke kendaraan umum, maka dapat dibayangkan berapa banyak bahan bakar yang dihemat dan berapa banyak kemacetan dan emisi kendaraan yang berkurang. 
  3. Ada keseimbangan tiga pilar transportasi yaitu ekologi, ekonomi, dan sosial;. 
  4. Transportasi yang bukan hanya bisa dinikmati masa sekarang tetapi juga masa yang akan datang;
  5. Sistem transportasi yang menggunakan sarana transportasi yang ramah lingkungan.
Transportasi berkelanjutan lebih mudah terwujud pada sistem transportasi yang berbasis pada penggunaan angkutan umum dibandingkan dengan sistem yang berbasis pada penggunaan kendaraan pribadi. Sistem transportasi berkelanjutan merupakan tatanan baru sistem transportasi di era globalisasi saat ini. Persoalan transportasi menjadi persoalan yang memerlukan perhatian dan kajian dari berbagai perespektif ilmu (Schipper, 2002:11 -25). Pada awal penyelenggara pemerintahan mau menerapkan sistem transportasi berkelanjutan ( sustainable transportation).

Sistem transportasi yang berkelanjutan Dapat Juga Diakatakan sebagai suatu system transportasi yang dapat mengakomodasikan aksesibilitas semaksimal mungkin dengan dampak negatif yang seminimal mungkin.
Komponen Sistem Transportasi Berkelanjutan
  1. Aksesibilitas diupayakan dengan perenca naaan jaringan transportasi dan keragaman alat angkutan dengan tingkat integrasi yang tinggi antara satu sama lain. 
  2. Kesetaraan diupayakan melalui penyelenggaraan transportasi yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, menjunjung tinggi persaingan bisnis yang sehat, dan pembagian penggunaan ruang dan pemanfaatan infrastruktur secara adil serta transparansi dalam setiap pengambilan kebijakan.
  3. Pengurangan dampak negatif diupayakan melalui penggunaan energi ramah lingkungan, alat angkut yang paling sedikit menimbulkan polusi dan perencanaan yang memprioritaskan keselamatan. 
Memperhatikan kondisi makro yang ada terutama pengaruh iklim globalisasi menempatkan persoalan transportasi menjadi layanan kebutuhan atau aksesibilitas yang harus disediakan oleh Negara. Aksesibilitas transportasi menjadi penting seiring dengan meningkatnya peradaban umat manusia.
 
DAFTAR PUSTAKA :
http://www.kompasiana.com/christiesuharto/sistem-transportasi-berkelanjutan-berwawasan-lingkungan-mungkinkah_583faa62737a612e0b7725a3
 
http://www.dephub.go.id/post/read/menhub-transportasi-berkelanjutan-perlu-didorong-penuh-walaupun-dengan-upaya-yang-tidak-ringan

ARTIKEL SEMINAR SEAN GELAEL FORMULA 2 UNTUK MEMBANGUN INDUSTRI BALAP OTOMOTIF DI INDONESIA

ASSALAMULAIKUM WR.WB

RIEFKY RAKHARESWARA
1TA05
16316359



      Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi cerita pengalaman saya sendiri saat mengikuti kegiatan seminar ini. Pada hari Rabu tanggal 26 April 2017 saya menghadiri seminar dan talkshow bersama SEAN GALAEL yaitu pembalap F2 yang mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasinal bertempat di  Balairung Universitas Indonesia,Depok,Jabar.





    Berikut adalah foto-foto Sean Gelael pembalap Formula 2 dari Tim Jagonya Ayam beserta bapak Rektor UI dan tampak mobil formula 2 yang digunakan sean beserta Trophy yang telah diraih saat race di Qatar.

  Berikut merupakan biografi singkat sean gelael :



Muhamad Sean Ricardo Gelael (dikenal dengan nama Sean Gelael dan akrab dengan sapaan Sean dan Sultan Ayam, lahir di Jakarta, 1 November 1996; umur 20 tahun) merupakan seorang pembalap mobil asal Indonesia yang saat ini berlaga di ajang Formula 3.5 V8 dan GP2 Series dan terkenal dengan aksinya ketika menghantam pit wall dan armco.
 
Sean merupakan putra dari pasangan pembalap senior Indonesia, Ricardo Gelael dan Rini S. Bono. Ia mengawali kariernya di ajang balapan sejak tahun 2005, dimana saat itu ia sudah mulai memberanikan diri turun di ajang kejurnas Reli Sprint dengan menjadi navigator bagi ayahnya sendiri. Sean lantas turun di ajang gokart mulai musim 2009 di kelas Rotax Max Junior, selain tentunya tetap bertahan di ajang kejurnas reli
.
Tahun 2010 Sean mulai memantapkan diri turun penuh di ajang gokart, dan mulai tahun 2011 ia menjadi salah satu pembalap Indonesia yang turun di ajang gokart internasional. Tahun 2013, Sean pindah ke Eropa dan menggeluti ajang F3 Eropa selama 2 tahun, kemudian mengikuti ajang balap World Series by Renault pada tahun 2015. Dia juga ikut serta dalam balapan GP2 Series dan Asian LeMans Series sebanyak setengah musim di tahun tersebut

Tahun 2016, Gelael berkompetisi penuh di ajang GP2 Series bersama tim Campos Racing dengan rekan satu tim Mitch Evans. Gelael juga ikut serta ambil bagian di European LeMans Series pada tahun itu.


masalah komunikasi dan solusinya



RIEFKY RAKHARESWARA
1TA05
16316359


MASALAH KOMUNIKASI DAN SOLUSINYA


Beberapa hal yang dapat menyebabkan timbulnya masalah komunikasi dalam kelompok
    a. Masalah dalam Mengembangkan pesan
Sumber masalah dalam mengembangkan suatu pesan adalah dalam memformulasikan suatu pesan. Masalah dalam mengembangkan suatu pesan seperti munculnya keraguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau masih asing dengan audiens, adanya pertentangan emosional atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan. Jika sesorang menglami keraguan dalam menyampaikan suatu pesan maka ada keendrungan seseorang akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan pesan lebih lanjut. Jika seseorang gagal dalam mengembangkan pesan, proses komunikasi akan dimulai dengan sesuatu yang salah, yang pada akhirnya akan membawa kegagalan yang berkelanjutan.


    b. Masalah dalam Menyampaikan Pesan
Masalah yang paling jelas disini adalah faktor fisik seperti kesalahan pada sambungan kabel pada sound system, kualitas suara yang kurang baik, lampu yang tiba-tiba padam, salinan surat yang tak terbaca dan lain-lain. Masalah lain dalam menyampaikan suatu pesan adalah bila dua buah pesan yang disampaikan mempunyai arti yang saling berlawanan atau bermakna ganda. Masalah serupa juga akan muncul jika pesan disampaikan melalui saluran penghubung yang cukup panjang.


    c. Masalah dalam Menerima Pesan
Masalah yang muncul dalam menerima suatu pesan antara lain adanya persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lamou yang kurang terang, dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi penerima. Masalah lain juga bisa muncul akibat kondisi kesehatan yang kurang baik.


    
       Masalah dalam Menafsirkan Pesan Masalah yang muncul dalam menafsirkan isi pesan  disebabkan oleh beberapa hal yaitu:



a.  Perbedaan Latar Belakang Bila pengalaman hidup penerima secara mendasar berbeda dengan pengirim pesan, komunikasi menjadi semakin sulit. Perbedaan usia, pendidikan, jenis kelamin, status sosial, kondisi ekonomi, latar belakang budaya, tempramen, kesehatan, popularitas ataupun agama dapat mempersulit atau mengganggu proses komunikasi.


b.  Perbedaan Penafsiran Kata Perbedaan penafsiran kata sering terjadi karena majemuknya latar belakang budaya yang ada.


c.  Perbedaan Reaksi Emosional Seseorang mungkin bereaksi secara berbeda terhadap kata yang sama pada keadaan yang berbeda. Suatu pesan yang jelas dapat diterima di suatu kondisi akan dapat membingungkan dalam situasi yang berbeda. Hal ini tergantung pada hubungan emosional antara penerima dengan pengirim pesan. Setiap pesan paling tidak mengandung dua hal yaitu dalam artian isi yang berkaitan dengan subjek suatu pesan dan dalam artian hubungan yang memberikan sifat suatu interaksi antara pengirim dan penerima pesan.


Adapun faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu: 
a)      Hambatan Teknis


Hambatan ini timbul karena lingkungan dan memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistem informasi, sehingga saluran komunikasi dan media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.


       b)     Hambatan Semantik


Gangguan ini menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik disini adalah studi atas pengertian yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.

Komunikasi yang tidak efisien disebabkan oleh macam-macam masalah manusiawi dan hal teknikal. Masalah-masalah itu antara lain adalah :
 
a. Terjadinya pemahaman yang tidak lengkap
Banyak pesan berkualitas, berebut untuk mempengaruhi komunikate. Maka bisa dimengeti kalau komunikate telah mudah paham secara lengkap bahkan pada message yang diperhatikannya.
Solusinya :
a.1. Tentukan dulu tujuan apa yang dicapai untuk disampaikan  pesan-pesannya lalu analisis situasi (= lingkungan sosial, linkungan phisik, peranan paralinguistik, sarana yang bisa dipakai sebagai medium, kontex organisasi, dsb) agar bisa ditetapkan bagaimana komunikasi bisa tepat diberlangsungkan.
a.2. Pakailah bahasa yang sederhana supaya mudah dimengerti
a.3. Diulang-ulang supaya ingat dan kiranya paham
a.4. Yakinkan ada umpan balik untuk mengecek apakah pesan sudah sampai lewat koreksi dan atau pelurusan.

b. Over Loading.
Komunikate tak jarang harus menafsir banyak kode sehingga merasa berlebihan.
Solusinya :
Jika berlaku sebagai komunikate, buatlah filtering dan urutlah kode-kode (“queuing”). Tetapi jika berlaku sebagai komunikator, sampaikan kode-kode secara teratur satu persatu agar komunikate paham satu per satu




Penilaian dan Forensik Bangunan pada Waduk

https://drive.google.com/open?id=11TMIkRF4_ayPcGbcmozjDR4YrsUWcf1_