Minggu, 08 April 2018

Metode Simpleks




ARTIKEL RISET OPERASI




RIEFKY RAKHARESWARA
16316359
2TA02


DOSEN:
DODDY ARI SURYANTO











JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................
B. Identifikasi Masalah...............................................................................
C. Rumusan Masalah..................................................................................
D. Tujuan....................................................................................................
BAB II METODOLOGI
A. Landasan Teori
B. Metode dan Instrumen...........................................................................
C. Cara Pelakasanaan..................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
A. Pembahasan Kasus.................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................








KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb,
            Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan atas karunia, serta ridha-nya lah penulis dapat menyelesaikan Artikel ini. Penulisan Artikel ini dibuat dengan tujuan memperluas ilmu pengetahuan tentang masalah yang dibahas sebagai sarana informasi
               Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besar nya karena  atas dukungan, serta doa  yang diberikan kepada penulis sehingga terselesaikan Artikel ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan untuk pihak yang berkontribusi dalam pembuatan artikel ini.
               Penulis juga ingin mengucapkan permintaan maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penulisan maupun kelengkapan pada Artikel ini karena keterbatasan ilmu pengetahuan penulis.
               Penulis berharap kritik dan saran pembaca dapat memberikan pelajaran bagi penulis khususnya para pembaca umumnya, Amin.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

                                                               Depok, 8 April 2018


Riefky Rakhareswara




BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
            Riset Operasi mencakup 2 kata yakni “riset” yang harus menggunakan metode ilmiah serta “operasi” berhubungan dengan suatu proses  (proses produksi, proses pengiriman barang atau militer atau senjata, proses pemberian pelayanan dengan melalui suatu antrian yang panjang). Definisi lain menurut  Operation Research Society Of Great Britain (MORSOGB)  dari Riset Operasi adalah suatu  penerapan metode-metode ilmiah didalam suatu masalah yang komplek dan merupakan suatu pengolahan sistem manajemen yang besar, baik itu menyangkut manusia, mesin, bahan serta uang dalam suatu indutri, bisnis, pemerintahan dan juga pertahanan.
Pendekatan tersebut menggabungkan dan juga menerapkan metode ilmiah yang sangat komplek didalam pengolahan manajemen dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang terdapat dan digunakan dengan secara efisien serta efektif untuk dapat membantu pengambilan suatu keputusan dalam kebijakan suatu perusahaan.
B. Identifikasi Masalah
          Berdasarkan latar belakang diantas, terdapat beberapa masalah yang teridentifikasi diantaranya :
1. Apakah penting untuk mengetahui Riset Operasi ?
2. Tahapan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat Riset Operasi ?
3. Bagaimana cara pemecahan masalah dengan Metode simpleks dalam Riset Operasi ?

C. Rumusan Masalah
          Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, masalah dalam Artikel ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
“ Bagaimana cara pemecahan masalah dengan program linier dalam Riset Operasi ? ”
D. Tujuan
      1. Tujuan umum   : Mengetahui bagaimana cara untuk menerapkan Riset Operasi dalam kehidupan sehari- hari.
       2. Tujuan Khusus : Mengetahui bagaimana cara pemecahan masalah menggunakan metode simpleks dalam Riset Operasi Untuk kehidupan sehari-hari



















BAB II
METODOLOGI


A. Kajian Pustaka
1. Riset Operasi
        Pada mulanya Riset Operasi tidak terlepas dari perang dunia ke II. karena terjadinya perang maka terjadi sebuah kebutuhan, iyalah bagaimana cara mengalokasikan sumber sumber daya yang sangat terbatas kepada berbagai elemen operasi militer dalam sebuah kegiatan secara efektif , Karena itulah pemimpin pemimpin perang meminta saran kepada ahli dalam bidang sains untuk melakukan pendekatan ilmiah untuk menghadapi permasalahan dan melakukan upaya pemecahannya secara strategis.
Pada tahu 1939 G.A Robert dan E.C Willia, mengembangkan untuk pertama kalinya sebuah sistem komunikasi untuk Angkatan Udara(AU) Inggris. Kemudian pada tahun1940 , Riset Operasi digunakan oleh McClosky dan Trefthen dari Inggris untuk menenmukan suatu alat baru untuk mendeteksi kegiatan militer musuh, mulai dari situlah ditemukan alat pendeteksi yaitu Radar. Pada saat Amerika terlibat dalam perang dunia , 1942-1943 dibentuklah divisi Riset Analisis.
Setelah perang berakhir , keberhasilan pada bidang militer menarik perhatian para industriawan, mereka memperdalam teknik teknik yang ada untuk kegiatan perusahaan. Secara lebih khusus banyak permasalahan dapat terselesaikan dengan menggunakan teknik Riset Operasi.




2. Metode Simpleks
     Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linear yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian sumberdaya secara optimal. Metode simpleks digunakan untuk mencari nilai optimal dari program linear yang melibatkan banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel. Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalamriset operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program komputer.
        Metode penyelesaian program linier dengan metode simpleks pertamakali dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun 1947. Metode ini menjadi terkenal ketika diketemukan alat hitung elektronik dan menjadi popular ketika munculnya computer. Proses perhitungan metode ini dengan melakukan iterasi berulang-ulang sampai tercapai hasil optimal dan proses perhitungan ini menjadi mudah dengan komputer.

B. Hipotesis
            Hipotesis dalam Artikel ini dapat disimpulkan dengan menggunakan Teknik-teknik pemecahan masalah dalam riset operasi “Metode Simpleks”. Dapat diketahui penyelesaian masalah-masalah optimasi (memaksimalkan atau juga meminimumkan) dalam Riset Operasi, namun tetapi hanya terbatas pada masalah-masalah yang dapat diubah untuk menjadi fungsi linier.








A. Metode Dan Instrumen
           
  Metode Simpleks
Metode simpleks merupakan suatu metode yang dengan secara matematis dimulai dari suatu pemecahan dasar yang feasibel (basic feasible solution) ke dalam pemecahan dasar feasibel lainnya serta dilakukan secara berulang-ulang (iteratif) sehingga pada akhirnya diperoleh pemecahan dasar yang optimum.
Metode grafik tersebut tidak dapat menyelesaikan persoalan linear program yang mempunyai variabel keputusan yang cukup besar / lebih dari 2 , maka untuk menyelesaikannya digunakan Metode Simplex.

B. Cara Pelaksanaan
          Langkah- langkah yang dapat digunakan dalam melakukan Riset Operasi ini menggunakan Metode Simpleks adalah :
 1. Periksa apakah tabel layak atau tidak. Kelayakan tabel simpleks dilihat dari solusi (nilai kanan). Jika solusi ada yang bernilai negatif, maka tabel tidak layak. Tabel yang tidak layak tidak dapat diteruskan untuk dioptimalkan.
2. Tentukan kolom kunci. Penentuan kolom kunci dilihat dari koefisien fungsi tujuan (nilai di sebelah kanan baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Jika tujuan berupa maksimisasi, maka kolom kunci adalah kolom dengan koefisien negatif terbesar. Jika tujuan minimisasi, maka kolom kunci adalah kolom dengan koefisien positif terbesar. Perhatikan, kita tidak menggunakan kata-kata nilai terkecil dan terbesar, karena kita memang tidak memilih nilai terkecil dan terbesar. Jika kolom kunci ditandai dan ditarik ke atas, maka kita akan mendapatkan variabel keluar. Jika nilai negatif terbesar (untuk tujuan maksimisasi) atau positif terbesar (untuk tujuan minimisasi) lebih dari satu, pilih salah satu secara sembarang.
3.Tentukan baris kunci. Baris kunci ditentukan setelah membagi nilai kanan dengan nilai kolom kunci yang bersesuaian (nilai yang terletak dalam satu baris). Dalam hal ini, nilai negatif dan 0 pada kolom kunci tidak diperhatikan, artinya tidak ikut menjadi pembagi. Baris kunci adalah baris dengan rasio pembagian terkecil. Perhatikan, rasio pembagian tidak mungkin bernilai negatif, karena nilai kanan tidak negatif demikian juga dengan nilai kolom kunci. Jika baris kunci ditandai dan ditarik ke kiri, maka kita akan mendapatkan variabel keluar. Jika rasio pembagian terkecil lebih dari satu, pilih salah satu secara sembarang.
4.  Tentukan angka kunci. Angka kunci merupakan nilai yang terletak pada perpotongan kolom dan baris kunci.
5 .Bentuk tabel simpleks baru. Tabel simpleks baru dibentuk dengan pertama sekali menghitung nilai baris kunci baru. Baris kunci baru adalah baris kunci lama dibagi dengan angka kunci. Baris baru lainnya merupakan pengurangan nilai kolom kunci baris yang bersangkutan dikali baris kunci baru dalam satu kolom terhadap baris lamanya yang terletak dalam satu kolom juga.
6. Periksa apakah tabel sudah optimal. Keoptimalan tabel dilihat dari koefisien fungsi tujuan (nilai pada baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Untuk tujuan maksimasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada baris z sudah positif atau 0. Pada tujuan minimasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada baris z sudah negatif atau 0. Jika belum, kembali ke langkah no.2, jika sudah optimal baca solusi optimalnya. 

           








BAB III
PEMBAHSAN KASUS

A. Pembahasan
          Berdasarkan hasil kasus yang ditelusuri, akan dilakukan pemecahan masalah dengan menggunakan program linier dalam riset operasi dengan metode simpleks sebagai berikut :
            1. Pada sebuah perusahaan bernama PT. Rakha Sahaja membuat sebuah produk Beton bertulang dan beton precast yang membutuhkan bahan sebanyak 3ton dan 2ton besi tulangan untuk pembuatan beton precast dan semen 4ton dan besi tulangan 1ton untuk pembuatan beton prategang. Masing-masing membutuhkan masa kerja 2 jam untuk beton precast dan beton prategang. Semen kurang dari 120ton, beton tulangan kurang dari 20ton dan masa kerja kurang dari 40 jam. Berapakah yang harus diproduksi PT. Rakha Sahaja untuk mendapatkan laba maksimal dengan ( Z = 30x1 + 40x2 ) ?
Penyelesaian :

  1. Persamaan Matematis:
x=BetonBertulang
y=BetonPrecast

Produk
Semen
(ton)
Besi Tulangan
(ton)
Masa Kerja
(jam)
Laba
Keuntungan
Beton Bertulang
3
2
4
30
Beton Precast
4
1
4
40

120
100
50



·         Faktor Tujuan                          : laba maksimal
o   Laba                            : 30x+40y+0S1+0S2
·         Faktor Kendala                       : batas
Ø  Faktor Kendala           : 3x + 4y + S1 + 0S2 ≤ 120
Ø  Faktor Kendala           : 2x + y + 0S1 + S2 ≤ 100
Ø  Masa kerja                   : 4x + 4y ≤ 50
Ø  X , Y , S1 , S2 , S3 ≥ 0

  • Langkah-langkah pengerjaan : 1. Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala
Fungsi Tujuan : Z = 30x + 40y menjadi max Z - 30x – 40y = 0

  1. Membuat Tabel Simpleks Awal

BV
CV
X
Y
S1
S2
RATIO
S1
4
3
4
1
0

S2
4
2
1
0
1

Z
0
-30
-40
0
0


            Ket:     BV = Basic Variabel adalah variabel yang keluar sebagai solusi pada setiap Iterasi
c. Menentukan Baris dan Kolom Kunci sebagai dasar Iterasi (Pengulangan) Kolom Kunci     ditentukan oleh nilai baris Z negatif terbesar Baris Kunci ditentukan oleh nilai ratio terkecil


            Ratio                           =
            Elemen Kunci             = nilai pertemuan antara baris kunci dan kolom kunci
            Persamaan Pivot          = baris kunci
           
BV
CV
X
Y
S1
S2
RATIO
S1
4
3
4
1
0
1
S2
4
2
1
0
1
2
Z
0
-30
-40
0
0


  1. Iterasi (Pengulangan)
1.      Variabel yang masuk sebagai BV adalah Y (karena kolom kunci)
2.      BV yang keluar S1, Y masuk.
3.      Rumus yang digunakan:

Persamaan Pivot :

Persamaan Pivot Baru =    

4.      Persamaan Lainnya (termasuk Z) menggunakan rumus
Persamaan Baru = Persamaan Lama – (Koefisien Kolom Kunci x Pers. Pivot Baru)


HASIL ITERASI BARU (1)

BV
CV
X
Y
S1
S2
RATIO
Y
1
0.75
1
0.25
0

S2
3
1.25
0
-0.25
1

Z
40
0
0
10
0


            SYARAT : jika baris Z masih mempunyai tanda (-) , perlu dilakukan Iterasi lagi, jika sudah tidak ada tanda (-) maka kolom CV adalah laba maksimal nya

            Jadi, Laba Maksimal = Y + 3S2 £ 40












  
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
          Berdasarkan hasil pembahasan, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan metode Simpleks dalam riset membatu dalam merumuskan masalah sehari-hari kedalam kalimat matematis yang memudahkan kita untuk menyelesaikan suatu permasalahan. namun memiliki keterbatasan Sumber Daya yang tersedia, dalam permasalahan yang saya ambil, Riset Operasi membantu menganalisis bagaimana cara kita dapat menentukan profit yang maksimal, dari suatu perdagangan. Dari Metode Simpleks kita dapat menentukan hal mana yang harus kita jadikan patokan untuk mendapatkan laba yang maksimal.














DAFTAR PUSTAKA






Penilaian dan Forensik Bangunan pada Waduk

https://drive.google.com/open?id=11TMIkRF4_ayPcGbcmozjDR4YrsUWcf1_