Selasa, 25 Oktober 2016

PERMASALAHAN SOSIAL

  •     Banyaknya gedung bertingkat sehingga kurangnya daerah resapan air serta kurangnya penghijauan menyebabkan banjir pada ruas jalan


            Kota Depok berbatasan langsung dengan Kota Jakarta dan dapat menghubungkan Jalan antara Jakarta dan Bogor. Kota Depok merupakan wilayah penyangga Ibu Kota Negara yang diarahkan untuk kota pemukiman, kota pendidikan, pusat pelayanan perdagangan dan jasa, kota pariwisata, dan sebagai kota resapan air. Namun dikarenakan banyaknya gedung bertingakat yang dibangun maka otomatis daerah resapan air berkurang sehingga menyebabkan banjir pada ruas-ruas jalan khususnya Margonda, Depok. Jika turun hujan. Serta kota depok butuh penghijauan untuk daerah resapan air jika hujan turun.
     
            Oleh karena itu maka pemerintah sebaiknya Pemkot Depok sendiri melakukan pengurangan perlimpahan air dengan cara meningkatkan resapan air di ruang-ruang terbuka dengan cara menjaga koefisien dasar bangunan tetap disiplin secara aturan kemudian melakukan penerapan garis sempadan sungai agar tetap berjalan sebagaimana mestinya.

“Lebih dari itu kita tingkatkan secara struktur bahwa setiap orang yang membangun perlu dilengkapi dengan sumur resapan kemudian juga perlu dibangun dengan pipa, selain  itu di komplek-komplek dan tempat permukiman, kita juga minta untuk membangun sistem pengelolaan sampahnya bahkan di beberapa perusahaan dan kawasan-kawasan tertentu kita melakukan upaya untuk membangun sumur imbuhan,” ujar Nur Mahmudi ( Mantan Mentri Kehutanan)

Menurut Mantan Menteri Kehutanan ini, kawasan Depok banjir karena tidak cukupnya saluran-saluran dalam bentuk kali kecil, parit maupun sungai kecil yang mengalirkan air limpahan sampai ke wilayah muara atau hilir dengan baik dan lancar. “Faktor pertama kurang lebar, faktor kedua mulai ada sedimen kemudian yang ketiga yang saya lihat banyak beberapa orang yang membuat bangunan-bangunan dibeberapa kawasan saluran-saluran air” tambahnya.

Bagi warga yang ingin mendirikan bangunan harus menjaga resapan air dipermukaan untuk terus terjaga dengan cara memperbanyak resapan air dengan menanam, membangun sumur resapan, membangun sumur imbuhan, membangun biopori dan menetapkan kawasan terbukanya secara disiplin melalui penerapan koefisien dasar bangunan dan garis badan sungai atau setu dan atau garis badan bangunan di jalan.
           Dan solusi bagi masyarakat sendiri dengan melakukan gotong royong membuat saluran air, serta dengan membuang sampah pada tempatnya dan jangan membuang sampah di kali ataupun sungai sehingga menyebabkan aliran tersebut terhambat, serta warga harus melakukan penanaman pohon di daerah sekitar rumah, dan melestarikan hutan agar tidak menyebabkan banjir serta dapat menahan longsor.
            Dan solusi menurut saya sendiri seharusnya gedung bertingkat dibuatkan banyak resapan air agar Margonda, Depok saat hujan terjadi ada resapan air sehingga tidak terjadi banjir di ruas-ruas jalan,
  •       Kepadatan penduduk membuat munculnya pemukiman kumuh

               Pada permasalahan sosial yang kedua ini membahas tentang kepadatan penduduk dikarenakan kota Depok sebagai kota metropolitan, sebagai kota pelajar, sehingga banyak masyarakat luar Depok melakukan Urbanisasi untuk mencari pekerjaan, menuntut ilmu, ataupun sebagai tempat tinggal. Dan dampak dari kepadatan penduduk itu sendiri yaitu banyaknya pengangguran, serta berkurangnya lapangan pekerjaan yang memicu peningkatan angka kemiskinan, jika sudah mengalami peningkatan angka kemiskinan maka banyak masyarakat yang membuat bangunan illegal atau bangunan liar yang menjadikan lingkungan tersebut kumuh.
          Solusi bagi pemerintah sebaiknya "Terdapat dua penanganan yang saat ini dilakukan," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Imam Ernawi, dalam keterangan tertulis yang diterima.
   Imam memaparkan, untuk pemukiman kumuh di atas tanah legal akan dilakukan peningkatan kualitas lingkungan seperti perbaikan prasarana air minum, sanitasi, dan jalan lingkungan. Sedangkan bagi pemukiman kumuh di atas lahan ilegal, lanjutnya, maka warga yang menetap di pemukiman tersebut akan dipindahkan ke hunian yang lebih layak seperti rumah susun sederhana sewa (rusunawa).


Dan solusi bagi masyarakat sendiri dalam menangani permasalahan sosial tersebut dengan cara melakukan gotong royong untuk melakukan kebersihan dilingkungan sekitar.

Dan solusi menurut saya adalah dengan warga sekitar untuk berbondong-bondong melakukan kegiatan membersihkan lingkungan sekitar, serta bagi raykat miskin untuk dipindahkan ke Rusunawa (Rumah Susun Hak Sewa) agar masyarakat yag kurang mampu dapat tinggal di tempat yang layak serta tidak membuat lingkungan kotor akibat pemukiman kumuh.

 

  •   Kurangnya jembatan penyebrangan orang serta drainase sebagai fasilitas umum Margonda, Depok


         Pada permasalah sosial yang terakhir ini membahas tentang kurangnya fasilitas umum di daerah Margonda, Depok khususnya jembatan penyebrangan orang serta saluran air atau drainase. hingga kini menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh para pedestrian yang banyak mengaku terpaksa menyebrang di sembarang tempat meskipun harus mempertaruhkan nyawanya demi menyebrang. Hal ini bukan saja terjadi di tahun ini saja, melainkan sudah berjalan sejak lama. Tak ayal ada beberapa pedestrian pun yang menjadi korban terserempet atau tertabrak oleh kendaraan yang melintas. Meski ada beberapa zebra cross yang terlihat di beberapa titik di sejumlah jalan protokol kota, namun jumlah serta letak yang kurang strategis menjadi kendala lain bagi pedestrian sehingga menambah serentetan keluhan dari masyarakat yang berharap akan adanya JPO. Menanggapi adanya permasalahan tersebut, Walikota Depok, Idris Abdul Shomad mengatakan bahwa ada beberapa masalah yang dihadapi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam merealisasikan pembangunan JPO baru di kotanya yang kebanyakan masalah itu lebih cenderung ke arah teknis pelaksanaannya, Serta membuat banyak saluran drainase untuk mengaliri air. Supaya air tidak tertahan dan tidak terjadi banjir.

            Solusi bagi pemerintah sebaiknya membangun JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) tanpa adanya permasalahan baik permasalahan anggaran maupun permasalahan teknis.

            Solusi bagi masyarakat untuk gotong royong membuat saluran air drainase yang sederhana selagi bisa. Karena saluran air ini penting untuk menghindari banjir.

            Menurut saya sendiri sebaiknya pemerintah memperhatikan fasilitas umum serta Pedestrian masyarakat Margonda, Depok karena fasilitas umum tersebut dapat membantu mempermudah warga ataupun masyarakat untuk menyebran dengan aman tanpa khawatir terjadinya kecelakaan


DAFTAR PUSTAKA


http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/03/11/n29lpt-ini-solusi-pemerintah-tangani-pemukiman-kumuh
http://www.hariandepok.com/62483/jpo-di-depok-masih-minim-ini-jawaban-walikota-depok



Minggu, 28 Agustus 2016

MELESTARIKAN WARISAN BUDAYA " TEMPOE DOELOE "

Assalamualikum wr.wb 
 
     Segala puji kita limpah curahkan kepada Allah Swt dan tak lupa pula shalawat serta salam kita panjatkan kepada nabi besar Muhammad Saw.

     Pada kesempatan kali ini saya rakhares memperkenalkan diri untuk menulis laman pada blog ini. kali ini saya akan menulis makalah tentang  MELESTARIKAN WARISAN BUDAYA "TEMPOE DOELOE". 

Penilaian dan Forensik Bangunan pada Waduk

https://drive.google.com/open?id=11TMIkRF4_ayPcGbcmozjDR4YrsUWcf1_